Duman- Curug Malela merupakan air terjun yang memiliki ketinggian 60-70 meter dengan lebar 50 meter yang mengalir dari hulu sungai lereng utara Gunung Kendeng yang nanti nya mengalir membentuk aliran sungai Cidadap dan bermuara ke Cisokan.
Awak perjalanan saya touring pertama kali kecurug malela menggunakan 2 sepeda motor bersama saudara dan teman. Kami berkumpul dirumah saudara saya untuk mempersiapkan apa saja yang harus kami bawa untuk perjalanan.
Baca juga : Touring Dieng Wonosobo negri diatas awan
Barang bawaan yang saya bawa seperti baju ganti, sandal, jas hujan dan toolkit berjaga-jaga apabila terjadi kendala pada kendaraan saat perjalanan. Tak luput pula perlengkapan keselamatan helm, jaket, sepatu dan sarung tangan.
Akhirnya kami pun berangkat jam 11 malam dari rumah saudara saya. Kami berkendara dengan kecepatan 70-90 kilometer perjam. Rute yang akan kami lewati parung - bogor - cisarua - cianjur - sukanegara.
Kondisi malam yang dingin dan jalan yang sepi membuat jadi cepat lapar. Akhirnya kami pun berhenti daerah bogor jam 1 malam untuk mengisi perut yang kosong.
Terasa perut sudah terisi kami melanjutkan perjalanan, masih dengan kecepatan 70-90 kilometer perjam. Tak terasa waktu perjalanan kami pun sampai di kp. Ereng jam 4 pagi tepat nya dijalan Raya Cibeber kp. Ereng, Cihaur, Cibeber, kabupaten Cianjur, Jawa barat.
Disini pun kami berhenti untuk melihat map dan pas sekali ada warung kopi yang masih buka, kami pun istirahat sejenak. Saudara saya menyarankan melewati jalur alternatif agar cepat sampai tujuan.
Akhirnya kami memilih untuk melewati jalur alternatif, yang seharus kami menuju sukanegara. Jam 5 pagi kami melewati pemukiman warga yang masih sepi.
Kami terus bejalan dengan trek jalan yang berat, jam 7 pagi sampai lah kami disebuah jembatan.
Kami sudah jauh dari jalan utama, ternyata kami melewati jalur khusus untuk sepeda motor cross. Pantas saja jalannya berbatu dan berlumpur.
Baca juga : Touring motor kepantai Sawarna banten
Karena motor yang kami pakai bukan dikhusus untuk trek berbatu dan lumpur, kami pun mendorong motor dengan perlahan.
Berjam-jam kami berjalan melewati trek yang berat sampai lah kami di puncak bukit Gunung Halu. Kami sudah sangat kelelahan mendorong motor ternyata ada warung yang buka dipuncak bukit gunung halimun, kami pun berisirahat sekitar jam 10 siang.
Tak rugi rasanya setelah melewati trek berat karena jalan yang kami pemandangan sangat bagus hamparan barisan Gunung Halu terlihat sangat jelas.
Kami pun melanjutkan perjalanan sambil mendorong motor kami. Jam 12 siang sampai lah kami didepan loket masuk Curug Malela dengan harga tiket Rp. 10.000/perorang.
Ternyata dari tempat loket menuju pakiran cukup jauh sekitar 10 menit apabila menggunakan motor.
Setelah sampai diparkiran, kami pun melanjutkan dengan berjalan kaki untuk menuju Curug Malela sekitar 20 menit untuk sampai. Dari kejauhan Curug Malela jelas terlihat.
Beberapa menit berjalan, akhirnya kami pun sampai dicurug. sangat indah pemandangan Curug Malela dari dekat.
Sekian beberapa pengalaman saya saat touring pertama kali kecurug malela.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membacanya.