Touring motor kepantai Sawarna banten

Tags
Pengalaman touring motor ke pantai Sawarna banten

Duman- halo bree touring menggunakan sepeda motor sangat menyenangkan, mulai dari perjalanan antar provinsi sampai antar negara. Letak kesenangnya kita dapat pengalaman baru, mengenal orang-orang yang baru kita kenal dan mengetahui tempat wisata yang ada.

Nah jalan-jalan kali ini ditemani oleh Adi, teman kerja saya. Karena sulitnya waktu berkumpul jadi kami hanya berdua saja, kendaraan yang saya pakai adalah motor Yamaha xabre.

Sebelum berangkat apa saja yang harus disiapkan terlebih dahulu, mulai dari.

Cek kondisi kesehatan dan perlengkapan

Mulai dari cek kesehatan kendaraan sampai kesehatan pengendara karena berjam-jam kita diatas motor jadi kondisi badan harus fit agar tidak terjadi yang tidak diinginkan saat di jalan.
Lalu perlengkapan touring yang harus dibawa adalah : toolkit, jas hujan, baju ganti, jaket, perlengkapan berkendara dan uang cash.

Perjalanan pantai sawarna

Rute perjalanan

Rute menuju pantai Sawarna Banten ada dua pilihan yaitu melewati Malimping dan Bogor. Karena kami cuma berdua saya memilih melewati Bogor karena jalannya cukup ramai. Rute keberangkatan start Jakarta - Parung - Bogor - Cigombong - Cikidang - Pelabuhan Ratu - Karang Hawu dan finis dipantai Sawarna.

Setelah semua nya sudah siap, akhirnya kami pun berangkat jam 11 malam dengan start dari jakarta. Kali ini saya yang bawa motor, dengan kecepatan rata-rata 70-90 Km/jam. Dan seperti biasa berkendara dimalam hari jalan cukup sepi dan juga suhu udara lumayan dingin.

Sudah satu jam perjalanan naik motor dan akhirnya sampai di daerah parung dengan kondisi jalan yang cukup ramai. Karena banyak juga yang ingin pergi berliburan kedaerahan puncak Bogor.

Pemberhentian di Bogor

Dan akhirnya kami sampai di kebun raya bogor jam 12:30 pagi dan berniat untuk istirahat sejenak di minimarket yang bukan 24 jam, karena bokong sudah mulai panas dan terlebih lagi teman saya Adi sudah sakit pinggang kerena kursi belakang busanya terlalu tipis.

Setengah jam kami istirahat, kami pun melanjutkan perjalanan jam 1 pagi menuju Cikidang. Karena jalan yang cukup ramai saya berkendara hanya 50-70 km/perjam, disini suhu mulai berubah menjadi lebih dingin sehingga mesin motor jadi lebih bertenaga. Enak nya jalan malam bikin mesin engga gampang panas, bensin irit, dan cepat sampai di tujuan. Tapi berkendara dimalam hari juga beresiko cukup besar mulai dari mengantuk, begal, dan kurangnya penerangan jalan.

Baca juga : Harga shock depan Yamaha xabre

Karena suhu yang semakin dingin bikin si Adi kedinginan sampai motor terasa bergetar. Karena jaket yang digunakan terlalu tipis, saya pun juga terkena imbasnya karena engga pakai sarung tangan, tangan jadi mati rasa.

Singkat cerita kami pun sampai jam 2:30 di Pamuruya, Cibadak, sukabumi. Yang lebih tepat nya di SPBU ongkrak untuk mengisi bensin, karena tidak jauh lagi saya akan memasuki daerah Cikidang dan tidak ada SPBU di jalur itu. Setelah mengisi bensin kami lanjutkan perjalanan, disini saya sedikit ragu untuk melewati Cikidang karena kami hanya berdua.

Memasuki Cikidang

Tapi kami sepakat untuk beranikan diri melewati Cikidang di jam yang masih rawan. Karena Cikidang terkenal akan mistis, rawan kecelakaan dan kurangnya penerangan. Awal memasuki Cikidang kami sudah disuguhkan dengan jalan menanjak yang berliku-liku.

Pertengahan jalan kami melewati hutan tanpa ada nya penerangan jalan, tanjakan dan turunan yang curam. Kami pun berhenti sejenak jam 3:00 di warung yang masih buka tepatnya di jl. Buniwangi, karena perut kami sudah mulai lapar lagi. Seperti biasa kalau touring gini dan cuaca dingin makanan paling favorite adalah Indomie dan teh manis anget atau engga nasi goreng.

Terasa perut sudah engga laper lagi kami lanjutkan perjalanan menuju Sawarna. Meskipun kami sudah melewati hutan kondisi jalan disini masih sangat sepi. Saya pun memacu motor lebih cepat agar cepat sampai tujuan. Singkat cerita kami berhasil keluar dari Cikidang dan sampai lah di pelabuhan ratu, di pelabuhan ratu banyak penjual ikan. Bisa untuk bakar-bakar pas di home stay, tapi sayang di jam 4:30 belum ada yang jualan. Jadi kami terus melanjutkan perjalanan.

Engga jauh dari pelabuhan ratu, ada pos pembayaran untuk masuk ke pantai-pantai yang akan kami lewati. Cukup membayar Rp 10 ribu untuk bisa masuk.
Setelah Melawati pantai dan bukit sampai lah kami di simpang ciawai ada pos pembayaran lagi, cukup membayar Rp 5 ribu untuk bisa masuk.

Begini lah kalau melewati pelabuhan ratu banyak pak ogahya, setelah melewati simpang ciawi pun masih ada. Kami dimintai seikhlas nya untuk perbaikan jalan. Karena memang jalan yang dilewati cukup parah banyak lubang dan bebatuan.

Disini kami sudah cukup kelelahan dan sudah mengantuk, tapi saya paksakan saja karena sedikit sampai ditujuan. 1 jam lebih kami berjalan akhirnya kami sampai di pos penjaga cukup membayar Rp 15 ribu untuk bisa masuk.

Pantai Sawarna banten

Kami pun masuk melewati jembatan yang hanya muat untuk satu motor saja. Tak hanya itu kami pun melewati perumahan warga dan banyak home stay yang disediakan. Kami pun mencari home stay yang tidak jauh dari pantai, agar tidak jauh jika berjalan kaki menuju pantai.
Dan akhirnya kami pun dapat home stay yang cukup terjangkau harganya, fasilitas cukup bagus 2 kasur, kamar mandi dan ada warung didepannya jadi mudah untuk beli keperluan.

Pengalaman touring motor ke pantai Sawarna banten

Touring motor kepantai Sawarna Banten ini cukup mengasyikan, dan masih banyak cerita yang ingin saya bagikan. Tapi tunggu artikel selanjutnya, akan saya buat tentang wisata pantai Sawarna. Sekian semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membacanya.